Kamis, 22 Januari 2009

Doa ziarah ini disunnahkan untuk dibaca setiap hari Sabtu, dikutip dari kitab Mafatihul Jinan (kunci-kunci surga):

Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad

Dengan asma AllahYang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Asyahadu allâ ilâha illallâhu wahdahu lâ syarîkalah
Aku bersaksi tiada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya

Wa asyhadu annaka rasûluhu wa annaka Muhammadubnu ‘Abdillah
Aku bersaksi engkau adalah Muhammad putera Abdillah

Wa asyhadu annaka qad ballaghta risâlâti rabbika wa nashahta liummatika wa jâhadta fî sabîlillâhi bil-hikmati wal-maw’izhatil hasanah wa addaytal ladzî ‘alayka minal haq

Aku bersaksi engkau telah menyampaikan semua risalah Tuhanmu, telah menasehati ummatmu, berjuang di jalan Allah dengan bijaksana dan nasehat yang baik, dan engkau telah menyampaikan kebenaran.

Wa annaka qad raufta bil-mu’minîna wa ghaluzhta ‘alal kâfirîn wa ‘abadtallâha mukhlishan hattâ atâkal yaqîn faballaghallâhu bika asyrafa mahallal mukarramîn.

Aku bersaksi engkau sangat menyayangi orang-orang mukmin dan bersikap tegas terhadap orang-orang kafir, engkau mengabdi kepada Allah dengan tulus ikhlas sehingga engkau dipanggil ke haribaan-Nya, lalu Allah mengkaruniakan padamu kedudukan yang paling mulia dari kedudukan orang-orang yang dimuliakan.

Alhamdulillâhil ladzistanqadzanâ bika minasy syirki wadh-dhalâlah, Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âlihi.

Segala puji bagi Allah yang menyelamatkan kami denganmu dari kemusyrikan dan kesesatan. Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya.

Waj’al shalawâtika wa shalawâti malâikatikal muqarrabîna wa anbiyâikal mursalîn wa ‘ibâdikakash shâlihîn wa ahlis samâwâti wal-aradhîn wa man sabbaha laka yâ Rabbal ‘âlamîn minal awwalîna wal-âkhirîn.

Curahkan shalawat-Mu, shalawat para malaikat-Mu al-muqarrabin, para nabi-Mu, hamba-hamba-Mu yang shaleh, shalawat semua penghuni langit dan bumi, dan shalawat hamba-Mu yang selalu bertasbih kepada-Mu dari hamba-Mu yang terdahulu dan terakhir ya Rabbal ‘alamin.

‘alâ Muhammadin ‘abdika wa rasûlika wa nabiyyika, wa amînika wa najîbika wa habîbika, wa shafiyyika wa shafwatika, wa khâshshatika wa khâlishatika wa khiyaratika min khalqika.

Curahkan semua shalawat itu kepada Muhammad hamba-Mu, rasul-Mu dan nabi-Mu, kepercayaan-Mu, kemuliaan-Mu dan kekasih-Mu, pilihan-Mu dan kesucian-Mu, keistimewaan-Mu, ketulusan-Mu dan pilihan-Mu dari semua makhluk-Mu.

Wa a’thil fadhla wal fadhîlah, wal-wasîlata wad darajatar rafî’ah, wab’ats-hu maqâmam mahmûdâ yaghbithuhu bihil awwalûna wal-âkhirûn.

Karuniakan kepada Rasulullah saw keutamaan dan yang paling utama, wasilah dan derajat yang agung. Anugerahkan padanya kedudukan yang terpuji yang diinginkan oleh orang-orang terdahulu dan belakangan.

Allâhumma innaka qulta: “Walau annahum idz zhalamû anfusahum jâûka fastaghfarullâha wastaghfara lahumul rasûlu lawajullâha tawwâbar rahîmâ.”

Ya Allah, Engkau berfirman: “Sekiranya mereka ketika menzalimi diri mereka datang kepadamu, lalu mereka memohon ampun kepada Allah dan Rasulpun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka dapati Allah Maha Menerima taubat dan Maha Penyayang.” (An-Nisa’: 64).

Ilâhî faqad ataytuka nabiyyaka mustghfuran tâiban min dzunûbî fashalli ‘alâ Muhammadin wa âlihi waghfirhâlî.
Ilahi, Tuhanku, aku datang kepada Nabi-Mu untuk memohon ampun dan taubat dari dosa-dosaku. Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan ampuni dosa-dosaku.

Yâ Sayyidanâ atawajjahu bika wa bi-ahli baytika ilallâhi ta’âlâ Rabbika wa Rabbî liyaghfirahâlî.

Duhai Junjungan kami, denganmu dan Ahlul baitmu aku datang menghadap kepada Allah swt Tuhanmu dan Tuhanku agar Dia mengampuni dosa-dosaku.

Innâ lillâhi wa innâ ilayhi râji’ûn (3 kali)
Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali.

Ushibnâ bika yâ habîba qulubinâ famâ a’zhamal mushîbata bika haytsunwatha’a ‘annal wahyu wa haytsu faqadnâka fainnâ lillâhi wa innâ ilayhi râj’ûn.

Duhai kekasih hati kami, kami merasakan musibah yang menimpa keluargamu. Betapa besar musibah setelah kepergianmu dan setelah kau tinggalkan kami. Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami kembali.

Yâ Sayyidanâ yâ Rasûlallâh shalawâtullahi ‘alayka wa ‘alâ âli baytikath thâhirîn.
Duhai Junjungan kami, ya Rasulallah, semoga shalawat Allah senantiasa mencurahkan kepadamu dan Ahlul baitmu yang suci.

Hâdzâ yawmus sabti wa huwa yawmuka wa anâ fîhi dhayfuka wa jâruka fa-adhifnî wa ajirnî
Hari ini adalah hari Sabtu. Hari Sabtu adalah harimu. Pada hari ini aku adalah tamumu
dan tetanggamu. Maka jamulah aku dan tolonglah aku.

Fainnaka karîmun tuhibbudh dhiyâfah wa ma’mûrun bi-ijârah.
Sesungguhnya engkau adalah orang yang dermawan, suka menjamu tamu, dan diperintahkan untuk memberi pertolongan.

Fa-adhifnî wa ahsin dhiyâfatî, wa ajirnâ wa ahsin ijâratanâ bimanzilatillâhi ‘indaka wa ‘inda âli baytika, wa bimanzilatihim ‘indahu wa bimastawda’akum min ‘ilmihi fainnahu Akramal akramîn.

Maka jamulah daku dengan jamuan yang terbaik, tolonglah kami dengan pertolongan yang terbaik di sisi Allah di dekatmu dan di dekat Ahlul baitmu, dengan kedudukan mereka di sisi Allah dan dengan ilmu-Nya yang dititipkan kepadamu, sesungguhnya Allah Maha Mulia dari semua yang memuliakan.

Assalâmu’alayka yâ Rasûlallâh wa rahmatullâhi wa barakâtuh
Salam atasmu ya Rasulallah, semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmat dan keberkahan-Nya kepadamu

Assalâmu’alayka yâ Muhammadubnu ‘Abdillâh
Salam atasmu duhai Muhammad bin Abdillah

Assalâmu’alayka yâ khiyatallâh
Salam atasmu duhai pilihan Allah

Assalâmu’alayka yâ habîballâh
Salam atasmu duhai kekasih Allah

Assalâmu’alayka yâ shifwatallâh
Salam atasmu duhai pilihan Allah

Assalâmu’alayka yâ amînallâh
Salam atasmu duhai kepercayaan Allah

Asyhadu annaka rasûlullâh wa asyhadu annaka Muhammadubnu ‘Abdillâh
Aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasul Allah, dan aku bersaksi engkau adalah Muhammad putera Abdillah

Wa asyhadu annaka qad nashahta liummatika wa jâhadta fî sabîli Rabbika, wa ‘abadtallâha hattâ atâkal yaqîn, fajazâkallâhu yâ Rasûlallâh afdhala mâ jazâ nabiyyan ‘an ummatihi.

Aku bersaksi bahwa engkau telah menasehati ummatmu, telah berjuang di jalan Tuhanmu,
mengabdi kepada-Nya sehingga engkau dipanggil ke haribaan-Nya, semoga Allah
membalasmu ya Rasulallah dengan karunia yang paling utama dari apa yang dikaruniakan kepada para nabi.

Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad afdhala mâ shallayta ‘alâ Ibrâhîma wa âli Ibrâhim innaka Hamîdum Majîd.

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad shalawat yang lebih utama dari shalawat yang kau sampaikan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.
(Dikutip dari kitab Mafâtihul Jinân, kunci-kunci surga)

Yang berminat tek arab doa ziarah ini, bisa copi dari Milis “Keluarga Bahagia” atau milis “Shalat-doa” atau hubungi Sekretariat Yayasan Al-Mushthafa.

Wassalam,

Rabu, 21 Januari 2009

Perintah Bershalawat dan Keutamaannya.

Allah swt memerintahkan kita agar bershawat kepada Rasulullah saw dan keluarganya (sa): "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kamu kepada Nabi dan ucapkan salam kepadanya." (Al-Ahzab: 56).

Rasulullah saw bersabda:
"Sebagaimana orang bermimpi, aku pernah bermimpi pamanku Hamzah bin Abdullah dan saudaraku Ja'far Ath-Thayyar. Mereka memegang tempat makanan yang berisi buah pidara dan mereka makan sebentar, kemudian buah pidara itu berubah menjadi buah anggur. Kemudian mereka makan sebentar dan buah anggur itu berubah menjadi buah kurma yang masih segar. Kemudian mereka makan sebentar, lalu aku mendekati mereka dan bertanya kepada mereka: Demi ayahku jadi tebusan kalian, amal utama apakah yang kalian dapatkan? Mereka menjawab: Demi ayahku dan ibuku jadi tebusanmu, kami dapatkan amal yang paling utama adalah shalawat kepadamu, memberi minuman, dan cinta kepada Ali bin Abi Thalib (sa)." (Ad-Da'awat Ar-Rawandi, halaman 90, bab 224, hadis ke 227)

Rasulullah saw bersabda:
"Ketika aku diperjalankan di malam hari untuk mi'raj ke langit, aku melihat malaikat yang mempunyai seribu tangan, dan di setiap tangannya seribu jari-jemari. Ketika ia sedang menghitung dengan jari-jarinya, aku bertanya kepada Jibril: Siapakah malaikat itu dan apa yang sedang ia hitung? Jibril menjawab: ia adalah malaikat yang ditugaskan untuk menghitung setiap tetesan hujan, ia menghafal setiap tetesan hujan yang diturunkan dari langit ke bumi.
Aku bertanya kepada malaikat itu: Apakah kamu mengetahui jumlah tetesan hujan yang diturunkan dari langit ke bumi sejak Allah menciptakan dunia? Ia menjawab: Ya Rasulallah, demi Allah yang mengutusmu membawa kebenaran kepada makhluk-Nya, aku tidak hanya mengetahui setiap tetesan hujan yang turun dari langit ke bumi, tetapi
aku juga mengetahui secara rinci berapa jumlah tetesan hujan yang jatuh di lautan, di daratan, di bangunan, di perkebunan, di daratan yang bergaram, dan di pekuburan.

Rasulullah saw bersabda: Aku kagum terhadap kemampuan hafalan dan ingatanmu dalam perhitungan. Ia berkata: Ya Rasulallah, ada yang tak sanggup aku menghafal dan mengingatnya dengan perhitungan tangan dan jari-jemariku.
Rasulullah saw bertanya: Perhitungan apakah itu? Ia menjawab: Aku tidak sanggup menghitung pahala shalawat yang disampaikan oleh sekelompok ummatmu ketika namamu disebut di suatu majlis." (Al-Mustadrah, Syeikh An-Nuri, 5: 355, hadis ke 72)

Rasulullah saw bersabda: "Pada hari kiamat nanti semua kaum muslimin akan melihatku kecuali orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, peminum khamer, dan orang yang tidak bershalawat kepadaku ketika namaku disebutkan." (Jamus Sa'adah 2: 263).

Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Ketika nama Nabi saw disebutkan, maka perbanyaklah bershalawat kepadanya, sesungguhnya orang yang bershalawat kepada Nabi saw satu kali, Allah bershalawat kepadanya seribu kali bersama seribu barisan malaikat. Tidak ada satu pun makhluk Allah kecuali ia bershalawat kepada hamba-Nya karena Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepadanya. Barangsiapa yang tidak mencintai shalawat, ia adalah orang
yang jahil dan ghurur (tertipu). Allah dan Rasul-Nya serta Ahlul baitnya berlepas diri darinya." (Al-Kafi, jilid 2, halaman 492)

Ketika menjelaskan makna firman Allah swt: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi... Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: "Shalawat dari Allah azza wa jalla adalah rahmat, shalawat dari malaikat adalah pensucian, dan shalawat dari manusia adalah doa." (Ma'anil akhbar, halaman 368)

Shalawat dan Mizan amal
Rasulullah saw bersabda: "Pada hari kiamat nanti aku akan berada di dekat mizan amal. Barangsiapa yang amal buruknya lebih berat dari amal baiknya, aku akan datang bersama shalawat sehingga amal baiknya lebih berat berkat shalawat itu." (Tsawabul A'mal, halaman 186)

Muhammad Al-Baqir (sa):"Tidak ada suatupun amal yang lebih berat dalam mizan amal daripada shalawat kepada Muhammad dan keluarganya.
Ssesungguhnya akan ada seseorang yang ketika amalnya diletakkan di mizan amal, timbangan amalnya miring. Kemudian Nabi saw mengeluarkan shalawat untuknya dan meletakkan di mizan amalnya, maka beruntunglah ia berkat shalawat itu." (Al-Kafi, jilid 2, halaman 494)

Shalawat dan Pengampunan dosa
Rasulullah saw bersabda:"Barangsiapa yang bershalawat kepadaku tiga kali setiap hari dan tiga kali setiap malam karena cinta dan rindu kepadaku, maka Allah azza wa jalla berhak mengampuni dosa-dosanya pada malam itu dan hari itu." (Ad-Da'awat Ar-Rawandi, halaman 89, hadis ke 226)

Rasulullah saw bersabda:"Barangsiapa yang bershalawat kepadaku saat akan membaca Al-Qur'an, maka malaikat akan selalu memohonkan ampunan baginya selama namaku berada di dalam Al-Qur'an." (Al-Biharul Anwar 94: 71)

Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:"Barangsiapa yang tidak sanggup menutupi dosa-dosanya, maka perbanyaklah bershalawat kepada Rasulullah dan keluarganya, sesungguhnya shalawat itu benar-benar dapat menghancurkan dosa-dosa." (Al-Amali Ash-Shaduq, halaman 68)

Pahala Shalawat
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) pernah ditanyai: Apakah pahala shalawat?
Beliau menjawab: "Ia akan keluar dari dosa-dosanya seperti keadaan bayi yang baru lahir dari ibunya." (Ma'anil akhbar, halaman 368)

Dalam suatu hadis tentang shalawat yang dianjurkan untuk dibaca setiap bakdah shalat Ashar dan hari Jum'at yaitu:

اللّهمّ صلّ على محمّد وآل محمّد الاوصياء المرضيين بأفضل صلواتك وبارك
عليهم بأفضل بركاتك والسلام عليه وعليهم ورحمة الله وبركاته

"Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, para washi yang diridhai shalawat-Mu yang paling utama, berkahi mereka dengan keberkahan-Mu yang paling utama, semoga salam dan rahmat serta keberkahan Allah senantiasa tercurahkan kepadanya dan kepada mereka."

Dalam hadis itu disebutkan: "Barangsiapa yang membaca shalawat ini (7 kali), Allah membalasnya setiap ibadah satu kebaikan, amalnya hari itu diterima, dan ia akan datang pada hari kiamat dengan cahaya di antara kedua matanya." (Safinah Al-Bihar, jilid 5, halaman 170)

Dalam suatu hadis disebutkan: "Barangsiapa yang membaca shalawat berikut ini sesudah shalat Fajar dan sesudah shalat Zuhur, ia tidak akan mati sebelum berjumpa dengan Al-Qâim (Imam Mahdi) dari keluarga Nabi saw:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَعَجِّلْ فَرَجَهُمْ

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan percepatlah kemenangan mereka ." (Biharul Anwar 86: 77)

Wassalam,