Senin, 08 September 2008

Malam Al-Qadar dalam Tafsir surat Al-Qadar

Malam Al-Qadar dalam Tafsir surat Al-Qadar

Dalam tafsirnya Al-Mizan Allamah Thabathaba'i, seorang ulama ahli tafsir, filosuf dan sufi besar di zamannya, menguraikan tentang makna Al-Qadar dalam surat Al-Qadar berikut keutamaannya dalam riwayat-riwayat hadis dan kaitannya dengan ayat-ayat Al-Qur'an. (Tafsir Al-Mizan, jilid 20: 379-384)

Terjemahan Surat Al-Qadar "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam Al-Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam Al-Qadar itu? Malam Al-Qadar itu lebih
baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ar-Ruh dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."

Surat ini menjelaskan kepada kita bahwa: Al-Qur'an diturunkan pada malam Al-Qadar, keutamaan malam Al-Qadar lebih baik dari seribu bulan, para malaikat dan Ar-Ruh turun ke bumi atau ke langit bumi, kandungan maknanya menunjukkan bahwa surat ini turun di Madinah dikuatkan oleh riwayat-riwayat dari Ahlul bait (sa) juga dari Ahlussunnah.

Surat ini menunjukkan bahwa Al-Qur'an turun sekaligus kepada Nabi saw pada malam Al-Qadar, tidak secara bertahap. Makna ini dikuatkan oleh ayat berikut:

"Demi kitab (Al-Qur'an) yang menjelaskan, sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi." (Ad-Dukhkhan/ 44: 3)

"Di dalamnya diperjelas (dipilah-pilah) semua persoalan yang penuh hikmah. Yaitu persoalan yang besar dari sisi Kami, sesungguhnya Kami yang mengutus rasul-rasul, sebagai rahmat dari Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui." (Ad-Dukhkhan: 4-6)

"Bulan Ramadhan adalah bulan di dalamnya diturunkan Al-Qur'an." (Al-Baqarah: 185).

Kemudian beliau menyampaikan kepada umatnya saat itu secara bertahap.
Ini ditunjukkan oleh ayat berikut:

"Dan Al-Qur'an itu telah Kami turunkan secara bertahab agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian." (Al-Isra': 106).

"Orang-orang kafir berkata: mengapa Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus? Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil." (Al-Furqan: 32)

Dengan penjelasan tersebut, maka tak perlu dihiraukan pendapat yang mengatakan bahwa kalimat "Anzalnâhu" dimaksudkan: Kami menurunkan Al-Qur'an dengan memulai sebagian ayat-ayatnya.

Beliau menjelaskan dan mengurakan berdasarkan kajian Qur'ani dan riwayat bahwa pada malam Al-Qadar ditetapkan takdir manusia dan kejadian-kejadian alam dalam satu tahun, dari malam Al-Qadar hingga malam Al-Qadar tahun berikutnya.

Beliau juga menyebutkan enam macam pendapat ulama tentang makna malam Al-Qadar, yang antara lain dari pendapat-pendapat itu menyatakan bahwa malam Al-Qadar hanya terjadi di zaman Nabi saw, ada juga yang mengatakan hanya terjadi sekali sepanjang zaman. Sebagaimana biasanya tafsir Al-Mizan mngementari dan mengkritik pendapat-pendapat mufassir yang menyimpang dari kajian yang benar dan logis secara Qur'ani dan
riwayat hadis yang shahih.

Beliau menyampaikan argumen logis secara Qur'an dan hadis-hadis dari Ahlul bait (sa) bahwa yang dimaksud "Ar-Ruh" dalam surat ini bukan malaikat Jibril, tetapi suatu wujud makhluk yang lebih mulia dari para malaikat. Beliau mengatakan Ar-Ruh dalam surat ini adalah Ar-Ruh yang disebutkan di dalam ayat:

Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: "Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (Al-Isra': 85)

Adapun "Al-Amr" dalam surat ini adalah Al-Amr yang disebutkan dalam surat Yasin:
"Sesungguhnya urusan-Nya jika Ia menghendaki sesuatu Ia mengatakan padanya `jadilah maka jadilah ia'." (Yasin: 82)

Beliau juga menegaskan bahwa malam Al-Qadar terjadi pada di antara tiga malam: malam ke 19, 21 atau 23. Tentu hal ini didasarkan pada hadis-hadis dari Ahlul bait Nabi saw. Beliau mengomentari pendapat yang menyatakan bahwa Nuzulul Qur'an terjadi pada tanggal 17 Ramadhan.

Jika Anda ingin mengetahui paparan Allamah Thabathaba'i secara detail kajian Qur'an dan riwayat hadis dari dua jalul: Ahlul bait (sa) dan Ahlul sunnah. Berikut keutamaan dan Rahasia malam Al-Qadar.

Tidak ada komentar: